Pada hari Rabu, 16 April 2025, para siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Jomblang 2 dengan didampingi oleh Guru dan Karyawan melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas dengan mengunjungi Museum. Kegiatan ini sepenuhnya didanai oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman mulai dari transportasi, akomodasi, dan tiket masuk. Kunjungan dilakukan di 3 lokasi museum yaitu Museum Perjuangan Wanita (Mandala Bhakti Wanitatama), Monumen Jogja Kembali, dan Museum Gunung Merapi (MGM).


Kunjungan pertama dilakukan di Mandala Bhakti Wanitatama. Kompleks Gedung Mandala Bhakti Wanitatama adalah pusat kegiatan yang didirikan untuk menghormati dan mendukung peran wanita dalam pembangunan bangsa. Terletak di Yogyakarta, gedung ini dibangun sebagai simbol perjuangan dan dedikasi perempuan Indonesia. Selain sebagai tempat pertemuan, gedung ini juga digunakan untuk berbagai acara budaya, seminar, pameran, dan kegiatan sosial yang bertujuan memberdayakan wanita. Kompleks ini mencerminkan semangat kesetaraan gender dan peran strategis perempuan dalam berbagai bidang, sekaligus menjadi warisan budaya yang penting bagi bangsa.

Kunjungan selanjutnya adalah Monumen Yogja Kembali (Monjali). Monumen Yogya Kembali didirikan untuk memperingati peristiwa berfungsinya kembali Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia yang direbut dari penjajah Belanda. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 29 Juni 1949. Ide atau gagasan untuk mendirikan museum ini adalah Kolonel Soegiarto. Tanggal 29 Juni 1985 Monumen mulai dibangun. Kemudian, tanggal 6 Juli 1989 Monjali diresmikan oleh Presiden Soeharto. Museum yang berbentuk menyerupai tumpeng ini di bangun di atas lahan seluas 49.920 m2, dengan ketinggian 31,8 meter. Bangunan monjali terdiri dari 3 lantai, lantai 1 berisi 4 ruang museum, lantai 2 berisi 10 diorama dan 40 relief, dan lantai 3 bernama Ruang Garba Graha. Koleksi Museum berjumlah 1.108, terdiri dari heraldika, miniatur, replika, kendaraan, senjata api, senjata tradisional, foto dokumentasi, alat perhubungan angkatan darat, alat kesehatan, inventaris, patung peraga, arsip, daftar nama pahlawan, relief, diorama, dan evokatif.

Kunjungan terakhir menuju Museum Gunung Merapi (MGM) yang terletak di Hargobinangun, Pakem, Sleman. Museum Gunungapi Merapi merupakan museum bersejarah yang dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan, penyebarluasan informasi aspek kegunungapian khususnya dan kebencanaan geologi lainnya yang bersifat rekreatif-edukatif untuk masyarakat luas dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman tentang aspek ilmiah, maupun sosial-budaya dan lain-lain yang berkaitan dengan gunungapi dan sumber kebencanaan geologi lainnya. Informasi yang disajikan di antaranya adalah :
- Informasi ilmiah kegunungapian, kegempaan dan gerakan tanah;
- Informasi fenomena gunungapi terbentuk sebagai hasil proses-proses geologi;
- Informasi mitigasi bencana gunungapi, gempa bumi , tsunami, gerakan tanah;
- Informasi sumber daya gunungapi sebagai potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat, pengembangan infrastruktur dan lainnya;
- Informasi aspek sosial budaya yang menyangkut kehidupan, budaya/tradisi, mitos dan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan dan keberadaan suatu gunungapi.
